"Isra Miraj: Perjalanan Ilahi Nabi Muhammad SAW yang Memperkuat Iman dan Menerima Perintah Shalat"

27 Rajab 1445 H,




Ka'bah Mekkah


Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, diikuti dengan perjalanan spiritual ke langit-langit yang lebih tinggi. Perjalanan ini memegang peranan sentral dalam kepercayaan Muslim dan telah memberi inspirasi dalam banyak aspek kehidupan spiritual dan keagamaan umat Islam. Kisah ini merupakan bukti kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan merupakan salah satu momen paling penting dalam kehidupan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.


Masjidil Aqsa - Palestina



Nabi Muhammad SAW telah memberi kabar tentang peristiwa luar biasa yang dialaminya, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian ke sidratul muntaha . Berita ini dihadapi dengan skeptisisme dan bahkan penolakan oleh beberapa orang dan menegaskan pentingnya salat dalam kehidupan umat Islam kafir Quraisy yang meragukan kebenaran peristiwa tersebut. Mereka yang tidak memahami kedalaman kepercayaan kepada Allah dan kenabian Nabi Muhammad SAW mempertanyakan kebenaran peristiwa ini. Dalam masa ketidakpercayaan ini, sosok Khalifah dan Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq memainkan peran yang sangat penting dengan kepercayaan dan keyakinannya pada Nabi.

 


Isra Mi'raj dalam Al-Quran


Peristiwa Isra Mi'raj dijelaskan dalam Al-Quran secara tersirat, meskipun nama-nama tempat atau detail perjalanan tidak disebutkan secara spesifik. Salah satu ayat yang sering dikutip terkait peristiwa ini adalah dalam Surah Al-Isra (17): 1


1. Perjalanan Isra (Perjalana ke Masjidil Haram  menuju Masjidil Aqsa di Palestina


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


 بسم الله الرحمن الرحيم

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي  بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 

Artinya: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."


Allah SWT menunjukkan kemuliaan-Nya dalam ayat ini ketika Dia menceritakan perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (di Mekah) ke Masjidil Aqsa (di Palestina) yang merupakan Kiblat Pertama Umat Islam. Perjalanan ini adalah tahap pertama dari Isra Miraj.


2. Pengalaman Miraj (Naik ke Langit):


Al-Quran Surah An-Najm (53): Ayat 13-18:

sumber : https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/53?from=1&to=62

 

لَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ

Wa laqad ra'āhu nazlatan ukhrā.
Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain,

عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ

‘Inda sidratil-muntahā.
(yaitu ketika) di Sidratulmuntaha

عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ

‘Indahā jannatul-ma'wā.
Di dekatnya ada surga tempat tinggal.

إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ

Iż yagsyas-sidrata mā yagsyā.
(Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ

Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā.
Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya)

لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ

Laqad ra'ā min āyāti rabbihil-kubrā.
Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.



Dalam surah ini, Allah SWT menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw melihat sebagian dari kebesaran-Nya ketika beliau berada di Sidratil Muntaha, titik paling jauh yang bisa dicapai dalam perjalanan spiritual ini. Nabi Muhammad Saw mengalami pengalaman luar biasa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata manusiawi.


Perjalanan Isra Mi'raj terjadi pada malam yang diberkahi, ketika Malaikat Jibril datang menjemput Nabi Muhammad SAW di Masjidil Haram. Dari sana, mereka melakukan perjalanan bersama-sama ke Yerusalem-Palestina, di mana Nabi melakukan shalat dua rakaat di Masjidil Aqsa.


Setelah itu, dimulailah perjalanan spiritual ke langit-langit. Nabi Muhammad SAW menaiki Burak, makhluk gaib yang membawanya melalui tujuh langit, bertemu dengan para nabi dan rasul, serta menyaksikan berbagai mukjizat ilahi. Di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW mendekati Allah SWT, yang memberikan perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam kepada umat Islam.


Makna dan Pesan:


Isra Miraj bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga memiliki banyak pelajaran yang dapat dipetik umat Islam. Perjalanan ini menegaskan keunikan posisi Nabi Muhammad Saw di antara para rasul, mengukuhkan kepercayaan akan mukjizat Allah, dan memberikan contoh tentang pentingnya ketaatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.


Selain itu, Isra Miraj juga mengilhami umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Allah, berserah diri kepada-Nya, dan menegaskan pentingnya shalat dalam kehidupan umat Islam serta tidak pernah berputus asa dari rahmat-Nya.


Dengan demikian, peristiwa Isra Mi'raj adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah Islam yang tidak hanya menegaskan kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW tetapi juga memberikan pedoman spiritual bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka. Semangat perjalanan ini terus menginspirasi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka dengan penuh keyakinan dan ketabahan